Kanopi Baja Ringan

Pada umumnya pemasangan kanopi untuk atap mobil (carport) atau juga untuk teras menggunakan baja konvensional ataupun rangka holo namun seiring perkembangan material bangunan pada saat ini baja ringan dipergunakan juga

Jenis Atap

Pemilihan Berbagai Bahan Atap Rumah Sesuai dengan Kebutuhan

Kuda-kuda Baja Ringan

Ada beberapa kelebihan penggunaan Rangka Atap Baja Ringan jika dibanding dengan rangka atap kayu maupun baja konvensional

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 05 Maret 2014

Bahan Penutup Atap

Satu hal yang sama sekali tidak boleh ketinggalan ketika kita membahas suatu bangunan adalah atap. Ya, atap mempunyai dua fungsi utama yang sangat penting. Fungsi yang pertama adalah sebagai peneduh dan pelindung bangunan. Atap melindungi bangunan dari panas matahari dan hujan. Selain itu, atap mempunyai fungsi yang tidak kalah penting dalam aspek estetika. Atap seakan-akan berfungsi sebagai mahkota pada sebuah rumah. Atap adalah elemen bangunan utama yang akan menentukan perwajahan rumah Anda.
Pada rubrik ini, beberapa saat yang lalu kita sudah pernah membahas mengenai pemilihan bahan konstruksi atap, atau kuda-kuda. Nah, saat ini kita akan bahas komponen lain yang tidak kalah penting dalam struktur atap, yaitu bahan penutup atap.
Dalam memilih bahan penutup atap, pertimbangan utama adalah bentuk atap itu sendiri. Pemilihan bentuk atap sangat dipengaruhi oleh style arsitektural yang diinginkan. Misalnya, style modern dan minimalis akan lebih cocok dengan bentuk atap datar, atap dengan kemiringan rendah, atau atap berbentuk pelana. Atap dengan kemiringan sedang lebih netral dan bisa menyesuaikan dengan style arsitektural apapun. Sementara itu, atap pelana dengan kemiringan tajam akan sangat sesuai dengan style arsitektur tropis. Sedangkan atap berbentuk perisai akan sangat cocok dengan style arsitektur tradisional, vernakular, mediteran, dan bangunan bergaya formal.
Nah, setelah menentukan bentuk atap yang sesuai dengan style bangunan yang kita inginkan, ada beberapa pertimbangan yang lain dalam memilih material penutup atap yang sesuai :
  • Bahan penutup atap harus dapat bersifat isolasi yang cukup baik terhadap panas, dingin dan bunyi
  • Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
  • Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian / perubahan cuaca
  • Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
  • Tidak mudah terbakar
  • Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah di pasang
  • Tahan lama

Selain itu, pertimbangan pemilihan bahan penutup atap juga tergantung pada sudut kemiringan atap. Karena material tertentu mensyaratkan sudut kemiringan atap tertentu, yang terkait dengan sistem pemasangan dan sambungannya :
  • Untuk atap yang berbentuk hampir datar (kemiringan 0-10 derajad), kita hanya mempunyai satu pilihan, yaitu menggunakan dak beton. Dak beton yang terlihat datar pun harus mempunyai kemiringan yang cukup (3-5%) supaya air bisa mengalir menuju saluran pembuangan. Kekuatan dak beton sangat bergantung pada saat proses pengecoran. Gunakan bahan campuran beton yang berkualitas baik, yaitu semen, pasir, dan kerikil, dengan perbandingan yang tepat (1 PC : 3 pasir : 5 kerikil). Pada saat proses pengeringan, dak beton tidak boleh kering terlalu cepat. Untuk itu biasanya dak beton yang habis dicor harus ditutup dengan karung basah dan disiram setiap hari. Dengan cara tersebut, proses pengeringan dan pengerasan beton akan terjadi secara kimiawi akibat bonding agent yang terkandung dalam material semen, dan bukan secara fisika akibat perubahan suhu. Bila dak beton terlalu cepat kering, maka akan terjadi retak-retak rambut yang sangat beresiko menimbulkan kebocoran di kemudian hari. Pembuatan atap dak beton haruslah sempurna dan ‘sekali jadi’, sekali saja terjadi kesalahan pada saat pengecoran atau pembuatan dak dan menimbulkan kebocoran, maka akan sangat sulit diatasi dengan metoda apapun. Untuk itu rencanakanlah dengan baik desain dak beton yang akan kita buat, sudut kemiringan, dan arah aliran air, serta saluran pembuangannya.
  • Untuk sudut atap yang kecil (kemiringan 10-25 derajad), gunakan bahan penutup atap yang berbentuk lembaran besar, misalnya seng, asbes, metaldeck (galvalume dan zincalume). Untuk tampilan yang lebih bagus dan insulasi bunyi dan panas yang lebih baik, Andabisa menggunakan bahan atap yang lain yang saat ini sedang ngetrend, yaitu yang berbahan dasar bitumen selulose. Bahan atap jenis ini banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merek. Jangan pernah gunakan material genteng untuk sudut atap sekecil ini. Genteng mempunyai celah-celah yang cukup lebar pada sambungannya, sehingga pada sudut sekecil ini akan beresiko terjadi kebocoran karena tampias air hujan.
  • Untuk sudut kemiringan atap sedang (kemiringan 25 – 60 derajad, anda bebas untuk menggunakan material apapun sebagai bahan penutup atap. Sudut ini adalah sudut yang ‘aman’. Pertimbangan yang diambil dalam memilih jenis bahan penutup atap pada sudut kemiringan atap ini, murni berdasarkan estetika.
  • Untuk sudut kemiringan atap tajam (kemiringan 60 – 75 derajad), bahan yang dapat anda gunakan adalah sama dengan atap dengan sudut kemiringan kecil, yaitu asbes, metal deck atau metal sheet, seng, dan bitumen selulose. Anda juga bisa menggunakan sirap, baik sirap alami yang berbahan dasar kayu, ataupun sirap sintetis yang berbahan dasar fiber-cement. Seperti halnya pada sudut kemiringan atap yang kecil, pada sudut kemiringan tajam inipun, penggunaan genteng sangat tidak disarankan. Genteng tidak mempunyai mekanisme penggantung yang sesuai untuk sudut tajam tersebut, sehingga beresiko untuk jatuh atau melorot.
  • Untuk atap dengan bentuk hampir vertikal (75 – 90 derajad), pilihan kita sama seperti bentuk atap yang hampir datar, yaitu dak beton.

Demikian sudah kita bahas secara lengkap dan detail, berbagai pertimbangan dan alasan pada saat kita akan memilih bahan penutup atap. Nah , minggu depan akan kita bahas mengenai jenis-jenis material penutup atap itu sendiri beserta karakteristik masing-masing. Jangan sampai ketinggalan ya.

(sumber gambar : homeidb.com; interiorminimalis.net; gomallard.com; rumahalami.blogspot.com)
Septana Bagus Pribadi, ST, MT
Staff pengajar Jurusan Arsitektur FT Undip
*) Tulisan ini dimuat di Rubrik Bale, Harian Suara Merdeka
Image
Image

Image

Image
Image
Image

KANOPI BAJA RINGAN

Pada umumnya pemasangan kanopi untuk atap mobil (carport) atau juga untuk teras menggunakan baja konvensional ataupun rangka holo namun seiring perkembangan material bangunan pada saat ini baja ringan dipergunakan juga untuk pemasangan kanopi atau teras bangunan untuk bahan baja ringan sendiri dapat kita klasifikasikan ke dalam jenis galvalum / zincalume  atau galvanis, apabila memadukan baja ringan galvalum dengan polikarbonat, genteng metal ataupun dengan menggunakan kombinasi atap gelombang Gogreen maka dapat tercipta kanopi untuk carport atau teras yang nyaman dan indah.

Pemasangan Baja Ringan

Pada dasarnya Baja Ringan memakai 2 jenis Profil, yaitu Profil C (canal) dan Profil Reng. Profil C (Canal) berperan sebagai pengganti Kaso (kayu rangka) yang nantinya dirangkai menjadi Struktur Rangka Atap. Sedangkan Profil Reng dipasang diatas Rangka Atap tersebut, sebagai dudukan bagi Atap Penutup (seng atau genteng).
Cara merangkai Baja Ringan sebagai berikut:

1. Rangka Atap Rabung 1 Komplit, yang akan dibuat seperti ini.







2. Kuda-kuda Baja Ringan, dibuat terlebih dahulu. Caranya dapat dilihat dibawah (a, b, c).





a. Sambungan Atas Baja Ringan (Top Chord)





b. Tumpuan Baja Ringan pada Dinding/ Ring Balok (Pitching Point)







c. Skor Pengaku (web)





3. Mendudukkan Baja Ringan pada Dinding (Ring Balok) memakai Bracket L, dipasang pada daerah Pitching Point. Produk Bracket L ada buatan Pabrikan, bisa juga dibentuk sendiri dengan menggunakanProfil C. Dipasang di Dinding/ Ring Balok menggunakan Dynabolt.





4. Memasang Reng Baja Ringan dengan Profil Reng, dipasang diatas Kuda-kuda Baja Ringan, dengan jarak pemasangan disesuaikan dengan Jenis Atap Penutup yang hendak dipakai.




5. Memasang Lisplang, (bisa menggunakan Lisplang berbahan GRC atau Kayu)




6. Memasang Atap Penutup, (bisa menggunakan Genteng Keramik, Genteng Batu, Genteng Metal, Seng, dan sebagainya)




sumber : Berbagai sumber